Kita adalah ikatan yang terjalin sebab cinta Allah yang mengikat kita lewat pertemuan Ayah dan Ibunda
Hingga sekarang kita bisa disebut
sebagai “saudara”
Tak perlu di hindarkan dan aku pun
tak ingin menghindar. Sama sekali
Sebab begitulah kita telah
ditakdirkan Allah yang Pengasih
Tuhanku dan Tuhanmu.
Kita adalah iktan yang terjalin
sebab cinta Allah yang mengikat diri kita lewat tuntunan Rasul-Nya
Hingga sekarang kita bisa disebut
sebagai “saudara”
Yang menapaki jejak-jejak di bumi, menebar manfaat sejauh kemampuan kita
Seperti kita diajarkan oleh sang
Nabi.
Nabiku dan Nabimu.
Kita adalah ikatan yang terjalin
sebab cinta Allah yang mengikat kita lewat penciptaan Adam dan Hawa
Hingga sekarang kita bisa disebut
sebagai “saudara”
Masing-masing kita berjalan atas
Rahmat Tuhan
Sekalipun kita berlainan dalam
beberapa persoalan
Tapi bumi tempat kita hidup harus
sama kita jaga.
Begitu isinya ataupun penghuninya.
Begitulah kita diajarkan sang Nabi Haditsnya:
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ
أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
: لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه
[رواه
البخاري ومسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik
radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang
diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya
sendiri.
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
0 Komentar