Sepucuk Rindu (Seragam Putih Biru)


Saat batas-batas kota seolah menciptakan jarak antara kita,
Seketika aku ingin berdiri saja di perbatasan menunggu kalian pulang,
Agar aku bisa menyambut kedatanganmu satu-persatu,
Lalu mengajak kalian ke tempat biasa di dekat rumahku,
Ditempat belajar kita dulu…..

Andai saja ada rindu-rindu yang kalian bawa pulang
untuk kita ramu dengan kenangan masa yang lalu,
Aku ingin ikut sibuk di dalamnya
mendengarkan cerita-cerita nostalgia kita
Aku percaya apapun yang kau bawa,
akan menjadi cerita yang menarik perhatianku,
Aku ingin segera menuntaskan rindu ini barsama-sama,

Tentang hitam putinya kita tahun-tahun yang lalu,
Tentang kantin kita, tentang seragam biru putih kita,
Tentang asa kita mengayuh sepeda,
Dan tentang tempat-tempat favorit di masa-masa yang biru,

Potongan-potongan cerita lucu dan konyol,
Disudut-sudut sekolah ataupun di atas panggung pergelaran,
Kemarin minggu aku berkunjung ke sekolah kita,
Mengamati setiap bangunan kelas tempat kita bercengkerama,
Disana aku mendapati kalian,
Duduk-duduk dikantin, bersendaugurau di depan kelas,
Memanjat pohon jambu kita, dan aku melihat kalian sedang berolahraga,



Aku menyengaja mendatangi Toilet andalan kita,
Tempat nongkrong dan bersembunyi dari pelajaran,
 Tempat teman-teman “anak nakal” yang telah bertaubat saat dewasanya,
Bau khas pembersih toilet itu, belum berganti sampai sekarang,
Aku mengenalinya, aku menghafalnya…. Ku pikir “ini merk yang sama”

Karena Rahmat Allahlah 
kenapa kemudian kita akan dikumpulkan atas dasar Cinta,
juga karena persaudaraan inilah
masing-masing kita meluangkan waktu untuk berjumpa,
menuntaskan rindu yang sekian waktu telah kita tahan-tahan,
tanpa terlewat dari ingatanku…
aku melihat “dia” dalam kenanganku.

Edit : Yogyakarta, 15 Januari 2014.
_Emre Ember_


Posting Komentar

0 Komentar