Puisi_Nafas

Setiap nyawa adalah susunan dari beberapa hela nafas
yang membuat hati menjadi hidup
dan menjadi lebih sempurna dengan takdir mati yang tak satu orangpun tahu
Matahari dan Bulan dilipat-lipat dalam hari-hari saat kita bernafas
Siang dan Malam diganti-ganti seiring kita bekerja, tidur, dan menghamba....

Ingat-ingat senantiasa bekerjalah yang baik
jangan pernah kita lupa kebaikan ataupun melupakan
sebab jadwal nafas kita berhenti tak pernah lupa pada kita
yang Berkuasa selalu menggenggam waktu milik kita dan kita
sementara itu nafas yang longgar
kita hirup dan satu per satu hilang

Ketika mata melihat pada kalender bulan dan matahari
kita sibuk memikirkan pekerjaan, kebutuhan, dan waktu liburan
sedang ibadah tak kita bawa saat bekerja, saat tamasya
seperti sajadah lusuh yang kita lipat erat, lupa kapan kita gelar

Jasad dan nafsu kita nafkahi dengan mengejar dunia
tapi jiwa kita ciderai setiap harinya
rusak ruh kita, lalu kita kadang benahi sedikit saja
selalu begitu dan itu
padahal jadwal nafas berhenti tak pernah menunggu tetapi menghampiri

jumlah tarikan nafas berkurang tiap hari
sedang udara tak habis Tuhan beri
pasti...pasti kita mati sebelum merasa lelah menarik dan menghembus nafas
tergesa-gesa ataupun perlahan-lahan

lalu kapan kita ada waktu bersyukur atas nafas panjang dan banyak itu?
Harusnya jasad menghamba bukan hanya bekerja demi dunia dan dunia
Mestinya Hati dan Pikiran tidak hanya mengkaji dan menerka
soal-soal dan problematika yang menjadi jalan hawa nafsu semata
Jiwa harusnya menghamba
menjadi kita yang tunduk atas wahyu

Hela nafas dari jasad akan pasti berhenti
pikir dan hati akan mati sejalan dengan usia bumi
namun jiwa (ruh) yang dalam kebenaran menghamba
akan hidup bahagia selebihnya.



Emre_Ember
18.01
18 Januari 2015
IEC Mujahidin UNY

Posting Komentar

0 Komentar