Olahraga Buat Ustadz/Ustadzah

Assalamu’alaikum Wr.Wb
            Pak ustadz, Mas Ustadz, Bu Ustadzah, dan Mba Ustadzah dimanapun dikau berada, semoga Allah memberkati panjenangan semuanya. Semoga juga dalam keadaan sehat karena Allah. Jadi begini ust, pasti panjenangan semua tentu sibuk dalam agenda-agenda dakwah panjenangan. Umat membutuhkan panjenagan pagi, siang, sore, dan malam. Apalagi pada situasi negeri ini yang sudah sedemikian rupa. Meski kadang-kadang karena begitu sibuknya panjenengan sampai-sampai tidak sempat untuk berolahraga. Yaa... semoga panjenengan selalu menjaga kesehatan fisik panjenangan. Sebab ya itu, panjenangan kami harapkan agar supaya selalu sehat sehingga tetap terus bisa berdakwah maksimal pada umat.
            Mungkin langsung saja njeh Ust.... intinya saya hanya ingin berbagi sedikit tentang apa yang pernah saya pelajari, walaupun mungkin njenengan sudah tahu barangkali. Tapi saya pikir tak apalah, itung-itung biar apa yang saya tulis ini juga bermanfaat bagi umat ini.
            Kan tentu dakwah juga terganggu kalau sampai ustadz sakit, apalagi saat akan ceramah pada jamaah atau berpergian jauh tetapi badan sakit. Ya kita hanya berusaha untuk menjaga saja, perkara sedang diberi saki sama Allah ya yang paling baik adalah menikmatinya dengan sabar dan syukur.
            Nah berikut ini mungkin sedikit gambaran olahraga yang mestinya dilakukan oleh para ustadz dan ustadzah ditengah dakwah dan kesibukan lainya:
  1. Kita harus bisa membedakan jenis olahraga yang akan kita lakukan terlebih dahulu. Contoh kalau olahraga buat atlet adalah jenis Olahraga Prestasi yang tentu menuntut kemampuan organ-organ tubuh secara maksimal, sedangkan kalau untuk para ustad/ustadzah mestinya melakukan Olahraga Kesehatan saja, kalau jenis olahraga ini justru melatih dan memelihara organ-organ tubuh untuk dapat tetap berfungsi normal dalam keadaan gerak (sehat dinamis) yang dengan demikian pasti normal pula dalam keadaan istirahat (sehat statis). 
  2. Menerapkan konsep olahraga kesehatan dalam berolahraga yaitu: padat gerak, bebas stres, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti dan cukup dalam intensitasnya), adekuat, massal, mudah, murah, meriah, dan fisiologis (bermanfaat dan aman) 
  3. Ingat intensitas yang dilaksanakan dalam olahraga kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan (saat berolahraga) mencapai 65-80% DNM sesuai umur (untuk mengetahui Denyut Nadi Maksimal sesuai umur = 220 – umur dalam tahun) 
  4. Contoh bentuk olahraga yang bisa dilakuakan misalnya adalah jalan cepat, dan lari lambat (jogging). Senam Aerobik juga sangat baik dilaksanakan, namun jika sulit bersama-sama secara masal mungkin bisa dilakukan bersama keluarga saat libur. 
  5. Selain olahraga diatas kita juga bisa menyusun sendiri gerakan-gerakan yang bisa menjangkau seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai sehingga menjadi gerakan yang continue (tanpa henti). 
  6. Aktifitasnya harus bebas stres (non kompetitif = tidak untu dipertandingkan) 
  7. Diselenggarakan 3-5x/minggu (minimal 2x/minggu) 
  8. Intensitasnya sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

 Nah, mungkin itu beberapa resep yang bisa ustad/ustadzah terapkan untuk menjaga kesehatan dengan olahraga. Selain menjaga pola makan dan jenis asupan yang lain mohon juga perhatikan beberapa hal kesalahan yang sering dilakuakan kebanyakan orang saat berolahraga.

Beberapa contoh kesalahan dalam berolahraga:

  1. Sering kali kita lebih menyukai olahraga yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang berat, namun disisi lain kita tidak memperhatikan tingkat kemampuan fisik kita terlebih dahulu, sehingga olahraga yang kita lakukan justru menjadikan kondisi badan kita sakit, merasa pegal-pegal di beberapa otot dan persendian setalah berolahraga.
  2. Waktu kita melakukan aktivitas terlalu lama, misal kita hanya membutuhkan waktu 15/20 menit untuk mencapai tingkat latihan 65-80% DNM tapi kita melakukanya melebihi porsi latihan. Dengan demikian efeknya bukan menjadikan badan menjadi bugar tapi palah loyo dan lemas, hingga aktivitas keseharian menjadi terganggu. 
  3. Tidak mentarget tujuan olahraganya terlebih dahulu sebelum beraktivitas. 
  4. Niatkan berolahraga adalah untuk menjaga kesehatan dalam rangka bersyukur kepada Allah semata. 
  5. Karena olahraga seperti contoh futsal, badminton, sepakbola, tenis lapanagan, basket, dan olahraga kompetitif lainya pasti melibatkan aspek psikologis, rasa, greget, ingin menang, dll maka saat berolahraga ketika dalam keadaan lelah harus bisa mengendalikan emosi dan geraknya. Sehingga tidak mebahayakan orang lain dan rekannya.

Yah.. mungkin hanya itu sedikit yang saya tahu. Senang sekali kiranya ada masukan dan tambahan ataupun kritik dalam tulisan ini. Mohon koreksinya dan bimbinganya.




Sumber :
Giriwijoyo, H.Y.S.S dan Didik Zafar Sidik (2012). Ilmu Kesehatan Olahraga, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Posting Komentar

0 Komentar