Menghadapi bulan
serangan dari langit
Hari-hari basah setiap
jelang terbenam matahari
Esok pagi ia akan
bertengger di langit
Melambangkan perkasanya
Sang Maha Kuasa
Tumpah ruah cinta
dalam genggaman
Hati-hati terhubung
lewat isyarat
Sejenak menghela nafas
Air langit runtuh lagi
Makhluk-makhluk bumi
berdiskusi
Benda-benda berbicara
lewat bahasa yang sulit
Bumi menyerah lagi….
Yang baik semakin
berani dan
Kekejian bisa juga
tumbuh lagi.
Diantara dingin dan
tetesan
Jatuhan yang basah
tanpa warna
Kulihati saja tanpa
ada habisnya
Sejenak menghela nafas
ke 2
Air langit menyerang
makin keras
Langit juga bersuara
sekenanya
Bumi menerima apa
adanya….
Cinta dalam genggaman
tumpah ruah apa adanya
Dan Tuhan memberiku
cinta tanpa ada habisnya
Lewat bapak ibuku yang
kasih sayang kepadaku
Lewat teman-teman yang
baik terhadapku
Lewat peristiwa-peristiwa
cinta dalam hidupku juga.
Yogyakarta, 10 Desember 2013
Pukul 16.31
Islamic Education Center
Masjid Al-Mujahidin
Universitas Negeri Yogyakarta
0 Komentar