Heran!!!
Sontak hatiku berontak,
Bukan masalah apa, tapi menurutku ini adalah cara berpikir, dan juga masalah penanaman nilai-nilai yang tidak bisa diabaikan begitu saja... Tapi entah apa maksud mereka pembuat peraturan TATA TERTIB UJIAN. Mungkin hal semacam ini yang akan saya ungkapkan tidak menjadi hal penting, atau bisa jadi mereka lupa karena terlalu sibuk untuk mengurus hal lain.
Bagiku ini menjadi hal penting dan mendasar, sebab dari sinilah kita memulai segalanya yang berhubungan dengan kehidupan kita...
Mari kita coba lihat apa yang tertera dalam TATA TERTIB PESERTA UJIAN SEKOLAH/M SD/MI/SDLB
pada poin 14. Selama US/M berlangsung, peserta US/M DILARANG:
a. Menanyakan jawaban soal kepada siapapun.
b. Bekerjasaman dengan.....
c. Memberi....
Pada poin (a) sekilas memang nampak biasa dan normal-normal saja...
tapi bagi orang aneh seperti saya ini, itu adalah hal yang asing dan kurang pas untuk dibacakan dan dipatuhi oleh peserta ujian. Saat saya membacakan pada anak-anak peserta Ujian, saya merasa aneh dan ada yang mengganjal hebat di hati.
"Bagaimana bisa kita dilarang untuk bertanya jawaban kepada siapapun... lalu apa kita juga dilarang bertanya kepada Allah??? padahal kadang kita terbatas memahami sebuah jawaban. Terlebih lagi kadang kita bimbang dan ragu pada jawaban mana yang akan kita pilih.. lalu dimana kita akan meletakkan petunjuk Allah saat Ujian?"
Mengapa tidak di ganti saja redaksi peraturannya..
misal "Dilarang menanyakan jawaban soal kepada siapapun selain kepada Tuhan"
sepertinya itu lebih indah. bukan hanya masalah bagaimana kita harus cerdas memahami sebuah redaksi peraturan, tapi lebih pada Teks yang bisa mengantarkan kita pada betapa pemahaman kalau Tuhan harus senantiasa kita hadirkan dalam proses ujian dan kehidupan yang kita jalani. Karena dari situlah semua kita mulai... Betapa berartinya petunjuk Allah bagi kita.
Agar anak-anak tahu, mengerti, paham dan terbiasa dengan keberadaan Allah yang menyertainya, menolongnya, membimbingnya dalam setiap langkah-langkahnya.
Dan saya hanya khawatir dengan generasi ini jika tidak terbiasa menyertakan Allah dalam langkah-langkahnya. Karena berdoa di awal dan di akhir UJIAN, serta bersukur saat berhasil saja itu belum cukup... tapi SEMUA harus menyertakan Allah Swt dalam Niat, Mengawali, Proses, dan Hasil.
Dan kalau sudah begitu.... Maka selamat datang generasi Gemilang!!!
Ruang Ujian 02
SD N Babarsari
Sleman, Yogyakarta
20 Mei 2014
08.00-10.00
0 Komentar