JANGAN CERAI KEMBANG

Hilang cantiknya ketika aku insyafi bahwa rasa kagum itu bercaampur dengan keburukan
Perempuan itu seperti kembang...
indah dia, memikat hati dan mengayu dialam bumi kita
siapa kiranya yang ingin memetik dari tangkainya dengan segera...
padahal Tuhan sudah beri tanda dan batas dengan duri pada tangkai
supaya ditahan-tahan itu rasa terburu ingin mencerai ia dari tangkai
menikmati warna-warninya saat ia baru saja bermekaran
dengan rasa ingin tahu yang besar, ingin mengausai yang hebat
penasaran dan tergoda keindahan kembang

dan akhirya yang tergiur dengan warna-warni semerbak aroma perawan
tega mereka mencerai ia dari tangkianya
dipandangi si kembang, dilihatlah apa yang tersembunyi di dalam keindahanya
diurainya satu demi satu kelopak dan semua warna-warna
baruah setelah habis rusak kembang itu
insayflah kita kalau-kalau ternyata keidahan kembang sudah kita rusak porak poranda
kelopak kembang rusak jatuh hina ke tanah
oleh tersebab tangan dan hawa nafsu kita yang merusak
lalu kembang yang rusak mau kita susun lagi
apa daya manusia yang kecil ini
pandai merusak tapi tak kuasa menyusun jadi keindahan lagi
yang tinggal hanyalah rasa sesal dan nestapa

begitulah perempuan...
jangan ceria ia dari tangkai kodratnya
sebab disitulah Tuhan meletakan keindahan
jika tak kuasa menahan untuk memetiknya
maka usaklah ia
maka biarlah kembang mekar dan indah dalam kodrat dari Tuhan.

Posting Komentar

0 Komentar