MEMBANGUN INTEGRITAS AKTIVIS DAKWAH DI TENGAH BADAI PANDEMI COVID-19

MEMBANGUN INTEGRITAS AKTIVIS DAKWAH
DI TENGAH BADAI PANDEMI COVID-19
Oleh: Kahar Pagi

Pandemi Covid-19. Sebutan ini tiba-tiba muncul dan menjadi sangat akrab di telinga kita dari beberapa bulan sebelumnya. Bagi orang-orang yang terbiasa memiliki planning hidup tahunan, tiga tahunan, atau bahkan lima tahunan kondisi ini cukup merubah apa yang menjadi rencana-rencana itu. Mungkin berubah sebagian, mungkin juga merubah secara total. Dakwah, studi, bisnis, sekolah, karir kerja, masa panen, hingga urusan resepsi nikah harus rela ditunda atau tiada.

Orang-orang yang berencana merubah rencana, lalu bagaimana degan mereka yang tak pernah memiliki planning dalam hidupnya. Berprinsip hidup itu mengalir saja, mengikuti kemana angin bertiup, kemana air mengalir di situ ia terhanyut. Begitukah kehidupan hari-hari seorang muslim?

Ketika semua keadaan benar-benar terjadi perubahan dalam masa pandemi Covid-19, adakah situasi ini mengusik hati kita untuk merenung, bagaimana dakwah islam kita? atau sekedar memutar otak untuk berpikir? Apa yang bisa kita lakukan agar api dakwah tetap berkobar?


Jangan-jangan selama kita memilih bersikap ‘wis mbuh, luweh lah’ acuh saja sebab telah mabuk informasi serba psimistik, ‘bersujud’ pada ketidak berdayaan diri, lemah asa dan teguh menggenggam erat filsafat nrimo ing pandum. Lalu menceburkan diri dalam kenikmatan masa-masa bodoh yang santai, menyumbat telinga dengan earphone, jiwanya khusuk berwiridkan youtube, film, dan video game.

 إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا  فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا 
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan(Q.S. Al-Insyirah: 5-6)

Yakinlah bahwa masa-masa sulit dan terbatas ini mempunyai banyak kemudahan yang bisa kita temukan. Seperti apa yang telah dikabarkan Nabi ﷺ melalui al-quránul karim surat al-insyirah ayat 5-6.

Imam Ibnu Katsir menuliskan dalam tafsirnya: telah menceritakan kepada kami Aiz ibnu Syuraih yang mengatakan bahwa Anas ibnu Malik pernah menceritakan bahwa Nabi ﷺ duduk dan dihadapanya terdapat sebuah batu, maka beliau ﷺ bersabda: “Seandainya kesulitan datang, lalu masuk ke dalam batu ini, niscaya kemudahan akan datang dan masuk ke dalamnya, lalu mengusirnya. Dan Allah SWT. menurunkan firman-Nya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”1

Al-Hasan mengatakan bahwa di suatu hari Nabi ﷺ keluar dalam keadaan senang dan riang seraya tersenyum, lalu bersabda: “Satu kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”2

Kemudian Buya Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar menjelaskan beberapa pelajaran penting dalam surat al-insyirah ayat 5-6, kiranya amat sesuai untuk membangkitkan kelemahan serta ketidak berdayaan kita dalam melewati masa-masa sulit pandemi covid-19. Buya Hamka mengajak kita untuk tetap produktif dan berkarya sekalipun dalam kondisi yang amat sempit dan terbatas.

Buya Hamka menafsirkan dengan redaksi, “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Karena demikian kiranya Sunatullah itu: kesulitan selalu beserta kemudahan, dalam susah berisikan senang, dalam senang berisikan susah; itulah perjuangan hidup.

Berikut kami uraikan penjelasan lebih lanjut,
Penulis tafsir ini (Buya Hamka) sendiri mendapat pengalaman besar sekali untuk meresapkan intisari ayat ini seketika ditahan dua tahun empat bulan dengan secara kezaliman dan sewenang-wenang. Itu adalah kesulitan!

Kalau saya bermenung saja kesulitan dan perampasan kemerdekaanku itu, maulah rasanya diri ini gila. Tetapi akal tersu berjalan; maka ilham Allah pun datang. Cepat-cepat saya baca Al-Qur’an, sehingga pada 5 hari penahanan yang pertama saja, 3 kali khatam dibaca. Lalu saya atur jam-jam buat membaca dan jam-jam buat mengarang tafsir al-Qur’an yang saya baca itu.

Demikianlah hari berjalan terus dengan tidak mengetahui dan banyak lagi memikirkan bilakah akan keluar. Akhirnya setelah terjadi kekacauan politik gara-gara komunis pada 30 September 1965 itu dan di bulan Mei 1966 saya dibebaskan, saya telah selesai membaca al-Qur’an sampai khatam lebih dari 150 kali dalam masa dua tahun, dan saya telah selesai pula menulis Tafsir al-Qur’an 28 Juz. Karena 2 Juz 18 dan 19 telah saya tafsirkan sebelum ditangkap dalam masa dua tahun.

Dan kemudian itu pada tahun 1968, atau 1387 hijriyah saya dan almarhum isteri dapat naik haji. Kami bawa pula anak kami yang kelima, Irfan. Lebih dari separuh belanja perjalanan kami bertiga  ialah dari hasil honorarium (royalty) Tafsir Al-Azhar Juz 1.3

Suasana pandemi covid-19 yang membatasi diri bukan berarti seorang aktivis dakwah berhenti beramal, berkarya atau menuntut ilmu. Jika perkuliahan, sekolah, perusahaan, bisnis, dan hiburan mereka hijrah kedalam dunia maya/serba online mengapa dakwah diam dan tidak berkobar apinya?

Dakwah cyber, menjadi alternatif yang bisa dilakukan oleh masing-masing individu atau kelompok. Bukankah generasi millennial itu lahir ke dunia ini sudah dilengkapi dengan chip dalam otaknya untuk langsung bisa mengoperasikan smartphone saat balita? Jari-jemarinya telah tersetting utuk mengotak-atik alam maya.

Generasi millennial bukankah memiliki ketajaman penglihatan yang lebih up-date berpixel-pixel untuk melihat suatu kebenaran? Bukankah kemampuan copy-paste  terhadap amal kebaikan generasi millennial lebih handal dibanding generasi ‘lawas’. Mungkin benar bahwa kecepatan mendownload file ilham, petunjuk dan hidayah Allah SWT generasi ini mencapai 100 Mbps, melebihi rekor Korea Selatan dan Swiss yang hanya 55,7 Mbps dan 55,5 Mbps.4

Dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti saat ini, perangkat seperti laptop, smartphone, televisi, bahkan radio serta jaringan wifi atau sekerdar kuota internet yang kita miliki harus bermanfaat untuk kepentingan dakwah dan tarbiyah. Halaqoh, ta’lim online, atau agenda metting aktivis dakawah harus menjadi prioritas bagi seorang kader dakwah.

Menjadi aneh jika teknologi semakin hari kian berkembang dan canggih tetapi inisiatif dakwah sumberdaya manusia para aktivis yang hidup di zaman kecanggihan ini menaji amat receh. Kondisi pandemi covid-19 seharusnya menjadi momentum bagi generasi ‘akatsuki’ millennial untuk melampaui amal dakwah generasi ‘matahari terbenam’ atau generasi jadul.



إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(Q.S. Ar-Ra’d: 11)

Sejatinya produktifitas dan nafas perubahan dalam suasana pandemi covid-19 lebih banyak mengandalkan upaya setiap diri masing-masing. Setiap individu aktivis dakwah harus melakukan Tarbiyah Dzatiyah, menata kembali waktu-waktunya, memilih aktivitas yang paling bermanfaat untuk kehidupan diri dan lingkungannya.

Masa-masa ini bukanlah masa rehat bagi para aktivis dakwah, tapi ini adalah saat-saat di mana keadaan akan mengorek sejauh apa kesungguhan kita memperjuangkan dakwah kebaikan, atau bahkan menguliti seperti apa kebiasaan-kebiasan unfaedah yang telah kita hambur-hamburkan setiap hari.

Seperti apa yang telah dipesankan oleh Buya Hamka dalam uraian  sebelumnya, nampaknya kita harus bersegera menata kembali aktivitas mendalami ilmu, beramal kebaikan, menata ibadah, membuat karya dan menuntaskan amanah yang sempat berhamburan diterjang badai corona.

Ketika kegiatan pembinaan dan penempaan diri (Tarbiyah Rasmiyah) seperti; halaqoh, mabit/jalasah ruhiyah, daurah, ta’lim, nadwah bahkan rihlah tidak lagi bisa kita maksimalkan karena terkendala, waktu, intensitas, dan keadaan, maka sebagai penjagaan terhadap semua hal itu adalah aktivitas Tarbiyah Dzatiyah harus kita hidupkan dengan tidak meninggalkan tarbiyah rasmiyah kita sama sekali.

Seorang kader dakwah harus terus bergerak dan memiliki daya inisiatif menjadi (Creative Minority). Menyiapkan ziyadah (Penambahan), Nas'ah (Pertumbuhan), Taghdiyyah (Pemberian gizi), Ri'ayah (Pemeliharaan), Muhafadzoh (Penjagaan). Sumberdaya yang dimiliki masing-masing aktivis dakwah harus gunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Kader yang tidak mampu meningkatkan integritas dirinya dengan Tarbiyah Dzatiyah cenderung akan bingungan, baperan, dan bahkan berpotensi merusak/menimbulkan kegaduhan dalam kerja dakwah.

العَسْكَرُ الذِّي تَسُودُهُ الْبِطَالَةُ يُوجِدُ الْمُشَاغَبَةِ
"Prajurit yang tidak memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu sangat potensial membuat kekacauan"

Terakhir, bahwa kondisi kesulitan dalam masa pendemi ini juga menyertakan sekian banyak kemudahan. Bahaya yang mengancam dan keterbatasan yang menghadang aktivis dakwah adalah menjadikan akalnya berjalan, memutar otak/fikiran mencari jalan keluar. Oleh karena itu aktivis dakwah meyakini bahwa kesusahan, kesulitan, kesempitan, marabahaya, dan pengalaman pahit kehidupan yang menerpa diri, merupakan suatu yang dapat menyebabkan aktivis dakwah bertambah cerdas menghadapi semua hal itu. Dengan sendirinya ia tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas.  

Namaun hal itu hanya akan tercapai jika seorang aktivis dakwah mau memupuk keimanan yang telah ada dalam dirinya dan tidak lemah dalam keimanannya. Karena kelamahan iman akan menyebabkan seorang aktivis dakwah terjatuh di tengah jalan sebelum sampai kepad kejayaan dan keberuntungan dakwah yang tiada tara. In Syaa Allah.




Catatan Kaki:
1 Al-Bazzar mengatakan bahwa kami tidak mengetahui hadis ini diriwayatkan dari Anas kecuali oleh Aiz ibnu Syuraih. Menurut hemat kami, Abu Hatim Ar-Razi telah mengatakan sehubungan dengan hadis yang diriwayatkan Aiz, bahwa dia berpredikat lemah. Tetapi Syu’bah telah meriwayatkannya dari Mu’awiyah ibnu Qurrah, dari seorang lelaki, dari Abdullah ibnu Mas’ud secara mauquf. 
2 Al-Qur’an (Tafsir & Per Kata) 1.7.3.4 (Tafsir Ibnu Katsir Bahasa Indonesia). Aplikasi Android.
3 Prof. Dr. HAMKA, Tafsir Al-Azhar Juz XXX (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1882), hlm 197-198.
4 https://tekno.kompas.com/read/2019/02/22/07390037/kecepatan-internet-4g-indonesia-peringkat-72-dari-77-negara 


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Merkur 4D 3D Masterpiece 2D Masterpiece Double Edge Razor
    Merkur 4D 3D Masterpiece 2D 인카지노 Masterpiece Double 메리트 카지노 주소 Edge Razor Merkur 1904 Classic 3-piece Double Edge Safety Razor.€39.99 · ‎In deccasino stock

    BalasHapus